Selasa, 04 November 2014

Contoh konflik disfungsional

Filled under:


DPR Terbelah, Ruhut Malu Jadi Anggota Dewan yang Makan Gaji Buta
Selasa, 4 November 2014 | 11:45 WIB
TRIBUNNEWS/HERUDIN Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menjadi nara sumber pada diskusi di Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2014). Diskusi ini membahas sosok pimpinan KPK yang ideal versi parlemen.
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyayangkan perpecahan di tubuh DPR. Ia mengaku malu karena DPR belum juga bekerja efektif sejak dilantik pada 1 Oktober 2014 lalu.
"Sekarang jadi anggota DPR bukan jadi kebanggaan lagi, malu aku. Sudah dilantik satu bulan lebih, sudah digaji, tapi kita belum bekerja," kata Ruhut, di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Ruhut merasa sejak dilantik menjadi anggota DPR, ia hanya memakan gaji buta. Gaji sebagai anggota Dewan telah ia terima, padahal Ruhut merasa belum bekerja sebagai anggota DPR.
Juru Bicara DPP Partai Demokrat itu bahkan sempat berseloroh, dia mulai berpikir ingin kembali bermain sinetron ketimbang menjadi anggota DPR, tetapi tidak memperjuangkan rakyat.
"Kalau ada yang nanya aku kerja di mana, aku bilang nunggu panggilan main sinetron saja," ucapnya.
Dalam rapat paripurna DPR, Ruhut meminta pimpinan DPR melarang anggota DPR menjadi narasumber di televisi terkait perpecahan di DPR. Menurut Ruhut, kehadiran anggota DPR sebagai narasumber di televisi akan membuat publik semakin bingung dan semakin meruntuhkan citra DPR.
"Pimpinan DPR, mohon, kalau ada undangan di televisi swasta jangan lagi ada yang hadir," ucapnya.
Perpecahan di DPR belum selesai. Rapat paripurna yang digelar hari ini kembali tidak dihadiri fraksi kubu Koalisi Indonesia Hebat.
Kubu KIH menyatakan akan terus melanjutkan DPR tandingan sampai ada kesepakatan dengan kubu Koalisi Merah Putih terkait pembagian kursi pimpinan alat kelengkapan DPR secara proporsional. Hingga saat ini, kedua pihak masih mencari solusi untuk menyelesaikan konflik


Dalam Rapat Paripurna, Ruhut Memohon DPR Menyudahi Konflik
Selasa, 4 November 2014 | 11:59 WIB
TRIBUNNEWS/HERUDIN Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, saat acara diskusi hasil survei PolcoMM tentang elektabilitas kepala daerah yang dipilih oleh pemilih pemula, di Jakarta Pusat, Minggu (9/3/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, memohon kepada pimpinan DPR agar perpecahan di DPR segera diselesaikan. Permohonan itu disampaikan Ruhut secara terbuka dalam rapat paripurna DPR, Selasa (4/11/2014), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
"Saya mohon dengan kerendahan hati. Hati boleh panas, kepala tetap dingin, agar kita bisa berkumpul lagi semua 560 anggota. Saya mohon kepada pimpinan DPR yang legal," kata Ruhut.
Ruhut mengusulkan agar ada perubahan Undang-Undang No 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) terkait jumlah pimpinan DPR dan pimpinan komisi serta alat kelengkapan DPR lainnya. Hal itu dianggapnya perlu dilakukan lantaran perpecahan di DPR karena adanya perebutan kursi pimpinan alat kelengkapan DPR.
"Maksud saya, bagaimana kita sepakati di UU MD3 kita tambah saja, wakil (ketua komisi) diberikan kepada mereka (Koalisi Indonesia Hebat)," ucap Ruhut.
Juru Bicara Partai Demokrat itu melanjutkan, permasalahan di DPR membuat kinerja anggota DPR menjadi tidak efektif. Ia bahkan menyebut anggota DPR memakan gaji buta setidaknya selama satu bulan setelah dilantik sebagai anggota DPR.
Di luar itu, Ruhut juga menyampaikan keprihatinannya kepada sekretaris pribadi dan tenaga ahli anggota DPR yang belum menerima gaji lantaran belum ada rapat yang menetapkan mengenai pembayaran gaji tersebut.
"Gaji kita sudah masuk, tapi tenaga ahli dan sespri, mereka sampai sekarang belum terima gaji, kasihan. DPR sudahlah, jangan bohongi rakyat terus," ucap Ruhut.
Kubu fraksi Koalisi Indonesia Hebat menyatakan akan terus melanjutkan DPR tandingan sampai ada kesepakatan dengan kubu Koalisi Merah Putih terkait pembagian kursi pimpinan alat kelengkapan DPR secara proporsional. Kubu KIH kembali tidak menghadiri rapat paripurna hari ini.
Hingga saat ini, kedua pihak masih mencari solusi untuk menyelesaikan konflik.
                                                  
Rapat Paripurna DPR Kembali Digelar Tanpa Koalisi Pendukung Jokowi
Selasa, 4 November 2014 | 11:27 WIB
Indra Akunto/KOMPAS.com DPR kembali menggelar rapat paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2014), tanpa kehadiran fraksi kubu Koalisi Indonesia Hebat.
JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Perwakilan Rakyat kembali menggelar rapat paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2014). Rapat kali ini tetap hanya dihadiri fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih ditambah fraksi Partai Demokrat atau tanpa kehadiran fraksi kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Meski tanpa kehadiran kubu KIH, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan yang memimpin rapat tetap membuka dan melanjutkan rapat paripurna. Saat dimulai, peserta rapat paripurna belum mencapai setengah dari jumlah anggota DPR.
"Berdasarkan daftar hadir, sudah hadir 285 anggota DPR. Sesuai tata tertib, sudah kuorum," kata Taufik, saat membuka rapat paripurna pukul 10.47 WIB.
Jika mengacu pada daftar hadir anggota DPR, sampai pukul 10.55 WIB, baru 266 anggota DPR ditambah empat pimpinan DPR yang menandatangani daftar kehadiran. Jumlah anggota DPR periode 2014-2019 yang sudah dilantik mencapai 555 orang.
Jumlah 266 anggota DPR yang hadir itu berasal dari 71 anggota Fraksi Golkar, 70 anggota Fraksi Gerindra, 55 anggota Fraksi Demokrat, 35 anggota Fraksi PAN, dan 35 anggota Fraksi PKS.
Adapun agenda rapat paripurna ini adalah menetapkan mitra kerja untuk tiap komisi di DPR. Fraksi KIH tidak hadir dalam rapat paripurna ini karena menggelar rapat paripurna tandingan di ruangan berbeda.
Kubu KIH menyatakan akan terus melanjutkan DPR tandingan sampai ada kesepakatan terkait pembagian kursi pimpinan alat kelengkapan DPR secara proporsional. Hingga saat ini, kedua pihak masih mencari solusi untuk menyelesaikan konflik.

Posted By Unknown00.17

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Ads 468x60px

Featured Posts